Kembali lagi dirubrik Opini, mari beropini agar pikiran kita terbuka! Yuk yuk!
Gaes, sepanjang perjalanan beberapa hari di Dieng, dari kunjungan pertama sampai sekarang selalu ada penjual Edelweiss. Edelweiss yang biasa disebut bunga abadi ini diperjualbelikan, mulai dari tempat parkir, hingga ke dalam komplek spot wisata.
Bunga Edelweiss ini sebenarnya dilindungi, karena populasinya selama ini semakin menurun. Banyak orang yang memanfaatkan kecantikan bunga ini untuk dijadikan hiasan dirumah, bahkan sekedar iseng memetik saja. Nah, mirisnya di beberapa tempat malah diperjualbelikan begitu saja, salah satunya di Dieng ini. Waktu Yud sempat bertanya kepada salah satu penjual mengenai edelweiss yang dilindungi, mereka menjawab “kalau di Dieng dibudidayakan mas bunga ini, makanya kita berani jual. Kita juga butuh uang mas untuk hidup, makanya kita mengambil keputusan ini ” . Entah bener dibudidayakan atau malah ngambil ke Gunung, Yud sendiri nggak tahu pastinya.
Nah, menurut kalian gimana sih tentang eksploitasi Edelweiss ini? Apa sih yang kira-kira bisa kita lakukan? Yuk di share opininya, kami sangat menghargainya!Malam! Mari kembali beropini! Sepanjang Yud dan Nov berjalan, kami sering melihat beberapa pedagang yang menjual bunga edelweis. Yang seperti kita tahu, bunga edelweis adalah salah satu bunga yang hanya tumbuh di dataran tinggi, misalnya gunung. Banyak pendaki yang melihat bunga edelweis secara langsung, salahnya ada beberapa oknum yang memetiknya.
Yud sendiri pernah melihat edelweis dijual. Di Dieng dan di Bromo, edelweis dapat dengan mudah ditemukan. Entah apa mungkin mereka melakukan budidaya atau sengaja memetik edelweis demi kepentingan pribadi. Ya, manusia butuh hidup, tetapi mengambil dari sesuatu dari alam yang seharusnya tidak boleh diambil sangat tidak patut unyuk dicontoh.
So, menurut kamu gimana sih untuk menyelesaikan masalah seperti ini? Di satu sisi, kasihan orang tua yang berjualan penuh keringat, sedangkan bunga itu sendiri nggak boleh dijual.
Ditunggu gagasan dan masukanmu ya gaes! Saranmu sangat dihargai!
NB: Yang di Bromo dan Dieng ada budidayanya, tapi masih ada beberapa tempat lain yang katanya masih asal petik saja.